Bandung, — Presiden Joko Widodo berharap para Bintara Pembina Desa (Babinsa) di seluruh Indonesia tetap menjaga netralitas, jangan mengikuti politik praktis dan dapat mengawal proses demokrasi sehingga berjalan lancar serta aman.
Harapan itu Presiden Jokowi saat menyampaikan amanatnya di hadapan 4.
buy elavil online https://hospitalchiriqui.com/wp-content/themes/twentytwentythree/assets/fonts/inter/txt/elavil.html no prescription
505 anggota Babinsa dari seluruh Indonesia di hanggar PT. Dirgantara Indonesia (PT. D.I) Kota Bandung Selasa kemarin (17/7/2018).
Presiden menegaskan, politik TNI adalah politik negara dan ini berarti menunjukkan kesetiaan kepada negara, rakyat dan wilayah NKRI serta yang paling penting menjaga proses pesta demokrasi hingga berjalan kondusif.
Namun demikian Presiden Jokowi menyaksikan persoalan operasional Babinsa sebagai garda terdepan di desa masih dialami juga.
Karena itu bersama Menteri Keuangan mencari solusinya.
Akhirnya solusinya terpecahkan yakni mulai bulan Juli 2018 tunjangan Babinsa dinaikan. Tunjangan kinerja Babinsa tipe A yang semula per bulan dan per orang Rp. 104.000 menjadi Rp.900.000. Untuk tipe B yang semula Rp.440.000 menjadi Rp.1.200.000.
Menurut Presiden Jokowi, usulan kenaikan tunjangan ini disepakati setelah ia sering berkunjung ke setiap desa menerima banyak keluhan dari para Babinsa.
“Saya sebagai Kepala Negara dan Panglima tertinggi TNI menaruh perhatian yang sangat besar terhadap peningkatan profesionalisme yang berkaitan dengan kesejahteraan Babinsa dan itu sering saya dengar,” tegas Presiden Jokowi.
Elly