SUMEDANG,– Kepala Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Ujang Suganda melontarkan kritikan keras pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Sumedang yang dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan pabrik di wilayahnya.
Menurut Ujang, wilayah Sawahdadap masuk kawasan industri. Ada beberapa pabrik yang ada di wilayahnya. Sedangkan ia menginginkan rakyatnya bisa disalurkan masuk kerja di pabrik tersebut dengan kompetensi skill yang sesuai kebutuhan perusahaan.
“Pelatihan di BLK Sumedang sekarang itu hanya menjahit, ngelas, otomatif ringan dan sejenisnya. Padahal pabrik membutuhkan pelatihan di BLK yang ada mesin sesuai pasaran pabrik. Ini mau diterima bagaimana, sedangkan pabrik yang dibutuhkan bukan itu,” kata Ujang, melalui sambungan seluler, Jum’at (25/8/2023).
BLK Sumedang, menurut Ujang seharusnya pelatihannya menyiapkan mesin umum.
“Untuk pelatihannya, jika jauh saya siap memfasilitasi di desa. Sedangkan untuk mesinnya bisa minjam dulu, bisa kerjasama dengan perusahaan,” terangnya.
Ia berharap, jika Sumedang tidak ingin ketinggalan oleh daerah lain skill tenaga kerjanya, dan warga di sekitar pabrik bisa masuk kerja, maka Dinas Tenaga Kerja harus melakukan survei terlebih dahulu ke pabrik dan melakukan koordinasi tentang keterampilan mesin apa yang dibutuhkan.
“Setelah ada hasil survei ke pabrik, dinas tenaga kerja lapor kepada bupati. Mesin apa yang dibutuhkan untuk BLK Sumedang yang sesuai kebutuhan pabrik. BLK pun harus menyesuaikan dengan kebutuhan skill dari perusahaan, jangan dia belajar otomotif tapi yang dibutuhkan permesinan umum. Jadi diperusahaannya enggak nyambung gitu,” ujarnya. (Abas)