PURWAKARTA, — Dansektor 14 Satgas Citarum Harum, Kol. CZi. Raflan menilai manajemen PT. Indorama Polychem Indonesia (PT. IPCI) pengolahan air limbahnya telah memenuhi standar program Citarum Harum.
Kolonel CZi Raflan menjelaskan kepada awak media, Rabu lalu (7/10-2020) saat inspeksi mendadak ke PT IPCI.
“Manajemen telah membuat Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) pabrik tersebut berfungsi sebagaimana mestinya sehingga di outlet ikan hidup normal tetapi bukan ikan Koi, “ucap Kolonel Raflan.
Dansektor 14 sarankan ke pihak mmanajemen harus pake ikan Koi. Mengapa mesti ikan ko’i yang ditanam di outlet itu , katanya, ini untuk tanda bahwa ikan ko’i sensitif dengan air hasil olahan limbah sehingga tidak bersih, ikan Koi akan mati.
“Berbeda dengan ikan mas atau mujair yang bisa tahan di air bekas limbah. Kami pun menyarankan, agar manajemen PT. IPCI mempetimbangkan pemanfaat recycle air hasil olahan limbah, serta di outlet akhir ditanam ikan Koi” ucapnya.
Manajemen pabrik Aliaman Saragih sebagai GM menyambut Sidak Satgas Citarum Harum Sektor 14 Purwakarta yang disertai Dansektor 21, Kol. Inf. Yusep Sudrajat beserta jajaran Sektor 14.
Aliaman Saragih menyatakan, Ipal di pabrik ini didesain dengan kapasitas 600 meter kubik dengan perkiraan per jamnya 25 meter kubik.
Pabrik ini, kata Saragih, per jam memroduksi 17-20 meter kubik. Pengolahan limbah menggunakan metode kimia, biologi dan fisika.
Saragih mengspresiasi upaya Dansektor 14 dengan masukan- masukannya yang akan didokumentasikan dalam manajemen pabrik.*
Elly