MAYBRAT,– Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu membuka sosialisasi pertisipasi perempuan di Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi inisiasi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maybrat, dengan narasumber dari KPU Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (4/7/2023).
Dalam sambutannya, Bernhard mengatakan, perempuan yang dulunya tidak diperkenankan sekolah, hanya diperbolehkan membersihkan rumah, memasak, menjahit, dan mengurus anak, kini dapat mencicipi akses pendidikan.
“Tugas dan tanggung jawab seorang perempuan bukanlah sekadar menjadi pelengkap isi rumah tangga. Namun harus bisa membicarakan arah kemajuan bangsanya,” jelasnya.
Berbicara tentang politik, imbuh Bernhard, tidak hanya dilakukan kalangan politisi, pemerintah atau para birokrat saja, namun semua lapisan masyarakat.
“Di setiap tongkrongan kopi, kita bisa mendengar para warga sedang memperbincangkan politik, memperdebatkan paslon mana yang terbaik atau mengkritisi kebijakan pemerintah,” paparnya.
Ia mencontohkan, di Kabupaten Maybrat ada 4 Kepala Dinas Perempuan, termasuk Kajari di Sorong yang juga seorang perempuan.
Kemudian Pj. Bupati Maybrat juga membahas mengenai stunting dan kemiskinan extreme, karena ada keterkaitan dengan Perempuan.
“Karena ibu dapat menentukan generasi emas bagi Kabupaten Maybrat,” tandasnya. (abas)