MAYBRAT,– Dalam rangka mendukung program ekstensifikasi pertanian yang digagas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu memimpin sebuah survei komprehensif untuk mengidentifikasi lahan yang memiliki potensi untuk pengembangan pertanian, Senin, 1 April 2024.
Momen itu menjadi titik balik strategis dalam pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Adapun tujuan utama dari survei ini adalah untuk mengeksplorasi potensi lahan di wilayah tersebut yang dapat dioptimalkan untuk penanaman komoditas pertanian strategis sesuai dengan arahan program nasional.
Selama survei, dua kampung menjadi fokus utama karena karakteristik tanah dan iklimnya yang unik, yaitu Kampung Seni dan Kampung Sidi. Setelah evaluasi mendalam, Kampung Seni diidentifikasi sebagai lokasi yang sangat potensial untuk budidaya vanili.
“Faktor-faktor seperti kelembaban yang stabil, tanah yang subur, dan iklim yang mendukung membuat Kampung Seni dianggap ideal untuk pengembangan vanili, yang merupakan salah satu komoditas ekspor berharga,” kata Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu.
Di sisi lain, Kampung Sidi, dengan kondisi tanahnya yang kaya akan nutrisi dan cukup luas, dinilai cocok untuk penanaman jagung. Jagung, sebagai salah satu bahan pangan pokok, memiliki permintaan tinggi di pasar lokal maupun nasional.
Pj Bupati Maybrat melihat peluang ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta kontribusi Kabupaten Maybrat terhadap ketahanan pangan nasional.
Tim survei, yang terdiri dari ahli pertanian, perwakilan dari Kementerian Pertanian, dan stakeholder lokal, menghabiskan waktu berhari-hari di lapangan untuk mengumpulkan data dan menganalisis kondisi setempat.
Keseriusan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program ekstensifikasi pertanian yang berkelanjutan.
Pada akhir survei, Pj Bupati Maybrat mengadakan pertemuan dengan para petani dan warga di Kampung Seni dan Kampung Sidi. Dalam pertemuan tersebut, ia memaparkan hasil survei dan rencana pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan vanili dan jagung.
Pj Bupati Maybrat juga menjanjikan bantuan berupa bibit berkualitas, pelatihan pertanian modern, serta akses ke pasar untuk memastikan hasil pertanian dapat dijual dengan harga yang menguntungkan.
Selain itu, Pj Bupati menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, petani, dan masyarakat untuk menyukseskan program ekstensifikasi pertanian ini.
“Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam merawat dan mengelola lahan pertanian dengan baik, agar produksi vanili dan jagung dapat meningkat secara signifikan,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Maybrat juga berencana menggandeng lembaga penelitian pertanian dan universitas untuk melakukan studi lebih lanjut mengenai teknik budidaya yang paling efektif untuk kedua komoditas tersebut di wilayah ini.
“Harapannya, kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi-inovasi pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian,” katanya.
Sebagai langkah awal, akan diadakan pilot project untuk penanaman vanili dan jagung di beberapa hektar lahan di Kampung Seni dan Kampung Sidi. Hasil dari proyek percontohan ini akan menjadi acuan untuk perluasan skala budidaya di masa yang akan datang.
“Pengembangan pertanian vanili dan jagung di Kabupaten Maybrat ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap diversifikasi produksi pertanian dan ketahanan pangan di tingkat regional maupun nasional,” kata Bernhard.
Inisiatif ini merupakan langkah maju yang signifikan bagi Kabupaten Maybrat dalam mengejar visi menjadi salah satu pusat produksi pertanian unggulan di Papua Barat. (Abas)