KAB. BANDUNG,– Masyarakat Kampung Sukarame, RW 18, Desa Cileunyi Kulon, Kabupaten Bandung mengeluhkan kerusakan jalan di wilayahnya. Warga juga menyebut jika wilayahnya yang berdekatan dengan Stasion Kereta Api Cepat (KCIC) tidak pernah tersentuh program insfratuktur bersumber dari dana desa.
Warga menjelaskan, jalan yang rusak adalah jalan alternatif penghubung dua desa, yakni Desa Cileunyi Kulon dan Cimekar. Jalan ini memiliki lebar hanya 150 centimeter dan panjang sekitar 500 meter. Pada sisi kanan dan kiri jalan, ialah sawah.
“Jalan ini sudah beberapa tahun tidak pernah tersentuh pembangunan. Padahal jalan tersebut merupakan akses terdekat masyarakat melakukan aktivitas, baik yang kerja keluar ataupun aktivitas pertanian,” ungkap seorang warga, Sabtu (11/5).
Ia mengatakan, warga sangat menantikan bantuan dari desa, mengingat warga juga sudah sering mengajuka permohonan, namun hingga kini belum ada respon untuk perbaikan.
“Kantos, mung sakali-kalina dileresken ku desa teh. Eta oge atos lami pisan, mung dicor sakedik. Dua bulan oge atos ancur deui. (Pernah diperbaiki, tetapi hanya sekali oleh desa. Itupun sudah sangat lama dengan dicor sedikit. Dua bulan sudah hancur lagi,” katanya dengan bahasa Sunda.
Oleh sebab itu, warga RW 18 Sukarame khususnya memohon kepada kepala desa menganggarkan dana untuk perbaikan jalan tersebut.
“Kami juga warga bapak (kades, red). Kami juga berhak menikmati pembangunan dari APBDes walau pun kampung kami ini terpencil, tapi kami juga bagian dari masyarakat Cileunyi Kulon dan punya hak sama dengan RW lainnya,” tandasnya, berharap. (Abah Abadi)