SUMEDANG,– Upaya menurunkan angka pengangguran dan menghapus kemiskinan ekstrem terus dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang di tahun 2024 ini.
Upaya tersebut antara lain melalui kegiatan pelatihan kerja berbasis kompetensi yang dilaksanakan oleh UPTD Balai Pelatihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumedang, beberapa waktu lalu.
Dengan memanfaatkan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024, UPTD BLK menggelar pelatihan kerja yang diikuti oleh 90 peserta, dimana 18 orang diantaranya merupakan warga binaan.
“UPTD BLK Disnakertrans terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal untuk mendukung program prioritas dalam upaya mengurangi angka pengangguran terutama dalam menghapus kemiskinan ektrem di Sumedang,” kata Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli, seusai membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLK beberapa waktu lalu.
Yudia menyebutkan, pelatihan kerja adalah hal yang positif, penting dan strategis sebagai upaya untuk menyiapkan SDM lokal yang kompeten, produktif, dan siap bersaing dalam memberikan kontribusi pasar kerja.
Untuk itu, lanjut Yudia, kunci keberhasilan menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin kompleks yaitu dengan menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja.
“Pelatihan ini berimplikasi positif memberikan efek domino yang sangat luar biasa terhadap program prioritas yang telah diusung Pemda bersama Forkopimda terkait penghapusan kemiskinan ekstrem,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans, Taufik Hidayat mengatakan, pelatihan ini anggarannya bersumber dari DBHCHT tahun 2024.
Taufik memastikan, penggunaan anggaran DBHCHT di Disnakertrans, mengacu pada ketentuan yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 215/PMK.07/2021.
“Khusus sub bidang kesejahteraan sosial ini, di dalamnya meliputi ketenagakerjaan. Dan melalui pelatihan ini dapat untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal agar mereka mampu bersaing dan memanfaatkan peluang kesempatan kerja yang ada dengan berbasis kompetensi. Dimana pesertanya ada dari para petani tembakau di Kabupaten Sumedang,” tukasnya. (bn/bs)