Yogyakarta – Tim Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPKO) Himpunan Mahasiswa Biolagi (HIMABIO) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan penyuluhan yang informatif tentang Pola Asuh Anak dengan Model Montessori kepada Sekolah Perempuan Women Skill Academy, yang dilaksanakan ruang pembelajaran Women Skills Academy, Desa Sidomulyo Kecamatan Bambanglipuro.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terkhusus kepada para Ibu-ibu agar memiliki pemahaman konsep Montessori dalam pola asuh anak.
Ketua HIMABIO UAD, Muhammad Rifky Raenaldi, mengapresiasi atas partisipasi yang aktif dari peserta Women Skill Academy.
“Kami berharap para Ibu-ibu, peserta penyuluhan dapat memahami tentang pola asuh anak dengan Model Montessori agar bisa membantu mereka dalam mendukung perkembangan optimal anak-anaknya,” Harap Muhammad Rifky Raenaldi.
Dikatakanya, acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan PPKO HIMABIO serta wujud komitmen HIMABIO UAD dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
“Dengan adanya acara seperti ini, Tim PPKO HIMABIO UAD dapat terus berperan dalam pembangunan pendidikan dan kesejahteraan anak-anak,” pungkasnya.
Penyuluhan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, komunitas, dan individu dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pola asuh anak di masyarakat.
Acara yang diikuti antusias para peserta kaum hawa ini, menghadirkan pemateri berpengalaman, yang sudah malang melintang dalam dunia pendidikan anak, Dia merupakan Anggota PD Aisyiyah Kabupaten Bantul.
Sementara Ibu Sayuti Anggota PD Aisyiyah Bantul merupakan pemateri, memberikan wawasan mendalam tentang konsep Montessori dalam mendidik dan merawat anak.
Dia menjelaskan prinsip-prinsip dasar Montessori, seperti memberikan kebebasan kepada anak untuk belajar dan eksplorasi, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak, dan pentingnya pengamatan yang teliti terhadap kebutuhan anak.
“Kebebasan anak dalam belajar dan eksplorasi sangat mendukung perkembangan untuk berkembang lebih jauh, itu adalah prinsif dasar Montessori,” Katanya.
Pada acara tersebut juga diisi dengan sesi tanya jawab, peserta Women Skill Academy diberi kesempatan untuk bertanya tentang penerapan konsep Montessori dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tanya jawab tersebut semua peserta berambisi memberikan pertanyaan kepada pemateri agar mereka lebih paham dan mengerti, suasana dalam ruangan pun, terlihat lebih akrab antara pemateri dengan peserta, satu persatu pertanyaan dijawab dengan jelas oleh Ibu Sayuti, hingga memberikan contoh konkret tentang bagaimana model Montessori dapat diaplikasikan dalam rutinitas sehari-hari.
Adapun peserta yang mengikuti acara penyuluhan itu, merupakan Ibu-ibu dalam kelurahan Sidomulyo yang mencakup tiga pedukuhan yaitu pedukuhan Cangkring, Ngireng Ireng, dan Ngajaran.